Bupati Kabupaten Banjarnegara Ke – 26
Muhammad Masrofi, S.Sos., M.Si
Beliau Lahir di Semarang, 17 Mei 1968. Riwayat pendidikan beliau yang di ampuh Strata-1 , Ilmu Sosial dan S-2 Magister Ekonomi Pembangunan pada Universitas Dipenegoro.
Sebelum Menjadi Pj. Bupati Masrofi memiliki karier panjang di Pemprov Jawa Tengah, dengan posisi sebagai: Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, Kepala Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja), Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPSDM), Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian, serta Kepala Biro Pemerintahan, Otonomi Daerah & Kerjasama di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Dilantik sebagai Pj. Bupati Banjarnegara oleh Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana pada 28 Mei 2024 di Semarang. Masa tugasnya berlangsung hingga 17 Februari 2025, sebelum diserahkan kepada Bupati terpilih Amalia Desiana dan Wakhid Jumali pada 3 Maret 2025
Beliau Ditugaskan untuk menyelesaikan persoalan utama daerah seperti: Penurunan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem, Percepatan penanganan stunting, Pengangguran & pengendalian inflasi, Pemanfaatan potensi ekonomi daerah & pembangunan SDM.
Kegiatan dan program yang beliau lakukan selama menjabat yaitu Mengadakan kunjungan kerja ke 20 kecamatan, menyerap masukan masyarakat hingga kepala desa untuk menanggapi persoalan seperti jalan, air bersih, penerangan, serta pendidikan dalam APBD Perubahan 2024 dan APBD 2025, Memfasilitasi program “Inyong Cinta Produk Banjarnegara” pada Oktober 2024, mengajak masyarakat membeli produk UMKM lokal yang kualitasnya semakin bersaing. Dikoordinasikan pula dengan pihak perbankan dan PNM agar akses modal bagi pelaku UMKM terbuka, Menggiatkan Gerakan Menanam Cabai (GERTAM Cabai) pada September 2024, yang mencakup penanaman di lahan seluas 10 hektar dan distribusi 150.000 bibit sebagai strategi menjaga pasokan dan stabilitas harga cabai, Melantik dan mengukuhkan FKDM tingkat kabupaten dan kecamatan pada Desember 2024, untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi konflik sosial, bencana, dan intoleransi di daerah, Saat kunjungan ke Kecamatan Pejawaran pada September 2024, Pj. Bupati Masrofi menekankan agar masyarakat menghindari pernikahan dini karena dampaknya terhadap stunting. Ia menargetkan menurunkan
