Bupati Kabupaten Banjarnegara Ke – 24
Budhi Sarwono
Beliau Lahir Di Banjarnegara pada tanggal 27 November 1962. wafat pada 20 Februari 2024, usia 63 tahun. Pengalaman Berorganisasi sebagai Ketua Umum AABI (Asosiasi Aspal Beton Indonesia) 2010-2022, Dewan Penasehat GAPENSI (Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia) 2010-2022, Ketua DPP PITI (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia) 2012- 2022.
Periode Beliau menjabat 22 Mei 2017 – 22 Mei 2022. Nonaktif sejak September 2021 hingga masa jabatannya berakhir Mei 2022. Latar Belakang Beliau Pengusaha sektor konstruksi melalui grup perusahaan seperti PT Bumi Rejo, dan diketahui memimpin sejumlah asosiasi terkait konstruksi di Jawa Tengah.
Budhi sarwono dikenal dengan julukan “Bapak Pembangunan Banjarnegara”, karena perannya yang sangat menonjol dalam memperbaiki dan memperluas infrastruktur daerah selama menjabat sebagai Bupati Banjarnegara pada periode 2017–2022. Prioritas Infrastruktur Jalan yang beliau lakukan yaitu memprioritaskan peningkatan dan perawatan jaringan jalan kabupaten, khususnya di wilayah perkotaan Banjarnegara. Kontinyuitas program ini tetap berjalan meski pandemi COVID‑19 berlangsung. Target ambisius: agar 80 % jalan kabupaten berkualitas baik, ruas jalan Linggasari – Gumingsir – Pucang sepanjang 5 km, lebar 7 m, dibangun rigid beton hingga 60 % pada awal 2019. Juga, ruas Gripit–Kalibening sepanjang 6 km lebar 8 m dibangun beton hingga 70 % progres pada September 2019., Budhi mengintensifkan pembangunan jalur selatan yang menghubungkan Banjarnegara ke Kebumen (area Wanasari sampai Wanadri). Ditargetkan selesai akhir 2019. Upaya ini menjadi bagian strategi “Banjar Kebuka” membuka akses wilayah selatan agar membawa dampak ekonomi., Guna memastikan kualitas proyek, Budhi secara rutin turun lapangan meninjau langsung proyek jalan di berbagai kecamatan seperti Clincing, Jalan KH Busyaeri, DI Panjaitan, Mayjen Sutoyo.
Dampak Ekonomi dan Persepsi Publik yaitu Infrastruktur jalan yang membaik meningkatkan akses masyarakat ke pasar pertanian, sekolah, pusat kesehatan, dan pariwisata Dieng/Batur. Ini berupaya menggerakkan ekonomi lokal secara langsung, Masyarakat lokal memberi respons positif; banyak yang secara spontan menyampaikan apresiasi saat jalan sudah halus dilalui kendaraan.,
Meski pandemi memaksa penggeseran sebagian dana ke penanganan COVID‑19 (dana dipangkas sekitar Rp 57 miliar), Pemkab tetap berhasil menyisihkan sekitar Rp 200 miliar untuk pembangunan infrastruktur. Penyerapan anggaran hampir 100 % pada akhir 2020.
