Bupati Kabupaten Banjarnegara Ke – 20 dan ke – 21

Drs. Ir. H. Djasri, MM, MT

Drs. Ir. H. Djasri, MM, MT Lahir di Demak tanggal 2 Desember 1955. Ia menjabat sebagai Bupati Banjarnegara selama dua periode berturut‑turut, yaitu 2001–2006 (dengan Wabup Drs. H. Hadi Supeno) dan 2006–2011 (dengan Wabup Drs. H. Soehardjo, MM). Riwayat pendidikan : IKIP Semarang (S1) tahun 1983, Teknik Sipil Unwiku Purwokerto (S1) tahun 1994, Magister Manajemen SDM Unsoed tahun 1999, Magister Teknik Universitas Diponegoro tahun 2005. Sebelumnya pernah menjabat Kepala DPU Kab. Banjarnegara dan Kepala Dinhutpar Kab. Purbalingga. Selain itu, ia aktif berorganisasi dalam bidang ekonomi syariah dan kepanduan di Banjarnegara.

Pada masa akhir kepemimpinannya (sekitar Januari 2010), Djasri mencanangkan visi “Banjarnegara Maju Berbasis Pertanian”. Fokus utama adalah meningkatkan produktivitas sektor pertanian, peternakan, perikanan, serta dukungan terhadap ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi lokal berbasis potensi sumber daya daerah.

Dalam amanat visi pertanian, Djasri bekerja sama dengan instansi terkait untuk menyalurkan bantuan benih unggul padi varietas Ciherang, bibit ikan nila, serta kambing dan domba kepada petani dan peternak di wilayah kecamatan Bawang. Ini menunjukkan adanya program konkret untuk meningkatkan produktivitas pertanian lokal. (Kompas regional)

Djasri sangat mendukung perkembangan pencak silat sebagai budaya lokal. Ia memfasilitasi pendirian Padepokan Tapak Suci bertaraf nasional di Desa Wanadadi, yang diresmikan oleh Wakil Gubernur Jateng tahun 2005. Pendirian ini menjadi pijakan bagi para pesilat Banjarnegara meraih prestasi internasional seperti SEA Games dan kejuaraan dunia

Setelah menjabat, Djasri menjadi Ketua Yayasan SMK Panca Bhakti dan menjalin MoU antara SMK tersebut, Politeknik Banjarnegara, serta mitra industri (PT Bara Furot Nagata, CV Lancar Langgeng Yamaha) untuk memperkuat kurikulum dan kompetensi lulusan SMK. Fokusnya mencakup pengembangan kurikulum vokasi dan link-and-match pendidikan‑industri untuk meningkatkan peluang kerja dan kewirausahaan siswa

beberapa catatan seputar kepemimpin beliau :

Pendekatan kepemimpinan partisipatif: Pemerintah daerah dinilai mulai menerapkan prinsip inklusif dalam pengambilan kebijakan dan perencanaan daerah selama masa kepemimpinannya

Dukungan terhadap pengembangan pencak silat Banjarnegara Djasri dikenal sebagai pendukung aktif pengembangan pencak silat lokal, termasuk membantu fasilitasi pendirian Padepokan Pencak Silat Tapak Suci di Desa Wanadadi pada tahun 2005, yang kemudian diresmikan Wakil Gubernur Jawa Tengah